PERNIKAHAN
A.
Definisi
Pernikahan
Pernikahan
adalah komitmen emosional dan legal mengenai berbagi emosi dan tugas, penyatuan
dua keluarga dan jaringan sosial, unit reproduksi dan sosialisasi bagi anak.
B.
Keuntungan
Pernikahan
Beberapa keuntungan dari pernikahan adalah:
1. Secara fisik lebih sehat karena dengan adanya orang
lain dalam kehidupan kita, mau tidak mau kita harus memikirkan orang tersebut
dan kehati-hatian diri kita sendiri menjadi meningkat
2. Secra statistik hidup lebih lama dikarenakan fisik
lebih sehat
3. Secara seksualitas kebutuhannya terpenuhi
4. Secara kesejahteraan lebih baik karena ada
penggabungan aset ekonomi
5.
Anak
menjadi berkembang lebih baik dengan adanya orang tua lengkap
C. Alasan Pernikahan
ALASAN POSITIF
|
ALASAN NEGATIF
|
1. Sebagai teman hidup
|
1. Hamil sebelum nikah
|
2. Menjalin cinta dan kedekatan
|
2. Sebagai bentuk pertentangan terhadap orang tua
|
3. Mendukung pasangan
|
3. Mencari kemandirian
|
4. Memuaskan hasrat seksual
|
4. Pelarian dari hubungan dengan orang lain
|
5. Menjadi orang tua
|
5. Tekanan keuangan/masyarakat
|
6. Keamanan ekonomi
|
D. Tipe pernikahan
1. Devitalized
- Pernikahan yang membawa manfaat
- Terjadi pada pasangan yang usia pernikahannya masih
muda
- Tinggal bersama karena tidak ada alternatif lain
- Timbulnya ketidakpuasan dalam segala hal
- Memiliki ekspektasi negatif terhadap pernikahan
2. Finansial
- Fokus pernikahan pada segi ekonomi
- Karir paling penting dalam pernikahan
3. Conflicted
- Permasalahan pada semua hal, tapi berusaha menghindar
dengan menganggap permasalahan tersbeut tidak ada
- Untuk mengatsi permaslahan yang terjadi masing-masing
dari pasanagan menyibukkan diri dengan kegiatan di luar pernikahan yang mampu
membuat mereka bahagia
4. Traditional
- Kepuasan rata-rata
- Permasalahan terletak pada komunikasi dan seksualitas
- Mengembangkan hubungan yang kuat dengan extended family
- Dialami oleh pasangan usia dewasa tengah
5. Balanced
- Ketidakpuasan setara dengan kepuasan dalam
permasalahan
- Permasalahan terletak pada finansial
- Terdapat kompromi dalam problem solving
- Timbul di keluarga menengah ke bawah karena waktu yang
dihabiskan dengan keluarga lebih banyak
6. Harmonious
- Harmonis dari segi finansial, komunikasi dan
seksualitas
- Permasalahan terletak pada anak
- Timbul di keluarga muda yang menganggap anak sebagai
beban
7. Vitalized
- Kepuasan tinggi terhadap pasangan
- Timbul di pasangan usia lanjut, setelah terjadi
penyesuaian dengan pasangan selama 30 tahun (10 tahun pengenalan, 10 tahun
penerimaan, dan 10 tahun penyesuaian)
KELUARGA
A. DEFINISI
KELUARGA
Menurut pengertian psiokologis keluarga adalah
sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan
masing-masing anggota merasakan adanya perbuatan batin sehingga terjadi saling
mempengaruhi, saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri (Soelaeman 1994 : 5-10).
Sedangkan dalam pengertian Pedadogis keluarga adalah
“satu” persekutuan hidup yang dijalin oleh kasih sayang antara pasangan
dua jenis manusia yang kukuhkan dengan
pernikahan, yang bermaksud untuk saling menyempurnakan diri itu terkandung
perealisasian peran dan fungsi sebagai orang tua (Soelaeman 1994 : 12).
B. TIPE
KELUARGA
1.
Two
Generation
- Nuclear
Family, terdiri dari
suami/ayah, istri/ibu, dan anak—baik anak adopsi maupun anak kandung
- One
Parent Family, terdiri
dari janda, ibu tidak menikah dan pasangan cerai
2. Three Generation
-
Extended Family, terdiri dari keluarga inti+kakek/nenek, keponakan,
keluarga pologami, keluarga poliandri, dll
Daftar Pustaka
Olson,
D.H. & DeFrain, J. 2003. Marriage and
Families: Intimacy, Diversity, and Strengths. Boston: McGraw Hill.
Dewi, E.M.P, Basti. 2008. Konflik Perkawinan Dan Model
Penyelesaian Konflik Pada Pasangan Suami
Istri. (Online), diakses 12 Maret 2013
Suryani, Anne. Perkembangan Hubungan Perkawinan:
Kajian Tahap-Tahap Perkembangan Hubungan
Antarpribadi pada Suami-Istri Katolik.
Jurnal Ilmu Komunikasi,
(Online), 1 (2): 131-142, diakses
tanggal 12 Maret 2013
0 komentar:
Posting Komentar