:::: MENU ::::
  • Filosofi Tea

  • Diri Baru di Tahun yang baru (Sebuah refleksi akhir tahun)

  • Harga Diri, depresi hingga akhiri hidup dengan bunuh diri

Kamis, 26 April 2012

Sebagian anggota team Outbond Kebencaan se-Jawa Timur





Penat sudah kudengar senandung jam

Kelu… mataku melihat risaunya derap langkah

Jauh

Tak  jua dekat

Laen waktu…

Gumpalan jiwa yang gersang

Tersamarkan dalam kebersamaan

 Pelangi indah dengan kombinasi warna

Lenyap mengalir menyisir satu padu



            Usai kumandang adzan dzuhur, dengan semangat membara kami berangkat menuju medan pendidikan. 35 personil diberangkatkan dengan 3 kendaraan dinas PMI Kota Malang. Sebuah ambulan ukuran sedang, sebuah ambulan lagi dengan ukuran yang lebih besar dan sebuah truk mini warma putih yang menutupi setengah badan kami. Dalam surat tugas yang kami terima dari dinas Jawa Timur, pendidikan dijadwalkan selama 3 hari. Terhitung mulai tanggal 24 April dan berahir pada 26 April 2012.



            Pendidikan kali ini sangat istimewa karena akan dihadiri oleh para relawan Jawa Timur, Biro Kesra Jawa Timur, Dinas Sosial Provinsi, dan Basarnas. Pukul 13.00 rombongan kota malang tiba di Hoten Surya Indah. Sesampainya disana kami disambut dengan jamuan makan siang ala jawa. Nasi dengan lauk sayur kentang, kentang goreng, sambel kacang, sambel tomat-trasi ditambah lagi krupuk yang senantiasa menggertakkan gigi. Untuk menggiring aneka makanan tadi, pihak hotel menyediakan aqua gelas warna sunkist dan es selasih yang manis.



            Kelelahan karena berdiri dan deraan panas selama 30 menit tergantikan dengan Nikmatnya hidangan kala itu. Puas sudah terasa. Kamipun check in di hotel dan mendapatkan 1 kunci kamar yang rata-rata ditempati 4 orang. Dengan luas kamar yang demikian lebar terasa berada di private room. 1 kamar terdiri dari 4 kasur, media hiburan berupa TV, almari gantung, meja rias hingga ac dalam kamar mandi. Jikalau takut mandi air dingin di kota Batu yang bercuaca dingin, pihak hotel juga memfasilitasi mandi air hangat pada jam-jam tertentu. Dibalkon kamar terbujur dua buah meja dan sebuah meja triplek.



            Panorama indahnya gunung arjuna yang membiru di kejauhan saat mentari enggan menyapa, atau eloknya gemerlap lampu kota malang di pelataran bawah membuat kami terpesona dan enggan beranjak dari balkon kamar.



            Twilight, kami melakukan koordinasi bersama mengenai kegiatan selanjutnya dan pembagian kaos per kontingen. Peserta yang awalnya berasal dari sektor yang berbeda, yang terdiri dari PMI Kota Malang, PMI Kota Batu, PMI Kabupaten Malang, TATGANA, Search NU, dan Tim Rescue dilebur menjadi 6 kelompok secara acak. Bersama kelompok inilah nantinya kami akan melakukan outbond kebencanaan keesokan harinya. Dibelakang microfon dengan suara khas Mr. Heri (PMI Kota Malang), beliau memberikan isntruksi pada kami untuk membuat yel-yel kelompok dengan durasi 1,20 menit. Jiwa-jiwa tua para relawan tak kalah dengan semangat para relawan muda. Dengan lantang para peserta menyenandungkan yel-yel kelompok masing-masing.



            Upacara pembukaan di laksanakan pada pukul 19.00 usai jamuan makan malam. Acara sinergitas pra, saat kejadian, dan pasca bencana dibuka oleh asisiten biro kesra jawa timur. Acara dilanjutkan dengan diskusi panel mengenai peran BPBD, Biro Kesra dan  Dinas Sosial dalam penangulangan bencana. Acara ditutup dengan jawaban dari 3 pembicara.



            Rampung upacara kami dipersilahkan beristirahat dengan sebelumnya dibekali pengumuman kumpul mengikuti acara outbond pagi keesokan harinya pukul 08.00 di lapangan tenis. Dingin angin malam kota batu tak menyurutkan langkah kami untuk melihat mewahnya cahaya lampu di Batu Night Spectakuler (BNS) yang berjarak 60 meter dari Hotel yang kami tempati. Sempat pula malam itu kami berjalan menapaki aspal demi mencari sepaket kartu remi untuk teman begadang.



            Puas berada di luar, kami kembali ke hotel tapi bukan untuk tidur. Hingga pukul 23.48 kami masih asyik bermain poker di balkon dengan senjata sebuah spidol untuk mencoret yang kalah tiap putaran permainannya. Riuh tawa kami dalam bermain membuat Mas Bayu datang dan memperingatkan kami untuk tidak terlampau keras bersuara agar tak mengganggu yang lain. Semakin malam semakin bertambah para pemainnya. Senang sekali seperangkat kartu ini bisa mengakrabkan kami hingga tak ada gender diatara kami.



            Lelah bermain kartu kami masuk kamar masing-masing untuk beristirahat. Mata belum mau terpejam jua, maka saya memutuskan untuk melihat film “My Last Love” bersama Wulan, Chatrina, dan Nisa. Ketika mata mulai akan terpejam, terdengar riuh dari kamar sebelah menyemangati kadang juga mencaci para pemain bola. Nampaknya cowok-cowok disamping sedang asyik menonton bola. Kami sekamar berusaha tidak memperdulikan suara itu dan melanjutnya perjalanan kami ke pulai impaian.



            Pukul 05.00 kami bangun dan melaksanakan sholat shubuh dilanjutkan dengan mandi. Pagi sekali Mas Outman datang ke kamar dan pinjam gunting untuk membuka obat. Beliau mengajak mengambil peralatan outbond, sayangnya panitia lain tidak mengizinkan cewek untuk ikut membantu angkat-angkat hingga Wulan dan Chatrina pun kembali ke kamar untuk bermalas-malasan.



            Usai sarapan bersama dengan teman-teman  relawan dari UIN, kami berjalan-jalan di lapangan melihat medan outbond. Melihat kami yang berjalan-jalan belum tahu kemana, Pak Tono memanggil kami untuk mencoba frying-fox dan jembatan satu tali. Chatrina yang belum berani menyebrang lewat tali, memilih memanjat castil daripada harus menyebrangi jembatan tali untuk bermain frying-fox.



            Dengan alunan lagu dangdut ayu ting-ting dan kawan-kawannya, kami berkumpul di lapangan tenis bersama para peserta lain. Menerima penjelasan singkat mengenai jalannya outbond kebencanaan. Outbond kebencanaan terdiri dari water rescue, spidy-web, evakuasi horizontal, shelter, formasi bintang dan boom,  frying-fox serta yang terakhir rappling.



            Di water rescue kami mendapat pengetahuan bagaimana cara menolong korban yang akan tenggelam, korban tenggelam, bagaimana menyelamatkan diri dari jangkauan korban, membalikkan perahu karet, naik ke perahu karet, bersembunyi dari musuh atau berlindung dari petir, beristirahat di air, mendayung perahu secara bersama. Di spidy-web kami belajar bagaimana memanjat dengan tali, melompati haling rintang di ketinggian tertentu, dan mengasah kekompakan dalam membantu teman untuk dapat naik tali. Di outbond ini kami juga belajar bagaimana menjadi bilih yang bertugas mengulur ataupun menarik tali pemanjat serta bertanggung jawab terhadap keselamatan pemanjat.



            Dalam evakuasi horizontal, kami belajar cara mengevakuasi korban melewati lorong sempit, sungai, tebing, jalan yang menanjak dan menurun serta evakuasi ke dan dari tandu. Di outbond shelter kami diharuskan untuk membangun sebuah hunian untuk keluarga di tempat yang aman. Formasi bintang mengajarkan pada kami bagaimana cara pemilihan lokasi aman tempat evakuasi dan di outbond boom kami diharuskan untuk membuat strategi dalam menyelamatkan korban melewati 15 kotak tanpa menginjak boom yang diletakkan di kotak yang ditentukan oleh panitia.



            Usai berpikir keras menyusun strategi, kami melanjutkan dengan bermain terbang menggantung dengan frying-fox. Wow… outbond paling menantang dan membuat beberapa peserta mundur sebelum mencoba adalah outbond rappling. Peserta harus naik ke atap gedung lantai 3 dan turun ke halaman dengan menggunakan tali rappling. Benar-benar uji nyali yang menegangkan.



            Lelah bermain-main bersama kami makan siang di restoran lantai 2. Usai makan upacara penutupan dan dilanjutkan dengan sesi foto-foto bersama. Tidak seperti yang dijadwalkan. Acara selesai lebih cepat 1 setengah hari. Pukul 13.15 kami kembali pulang ke markas besar PMI Kota Malang. Menyenangkan sekali mengenal para teman relawan. Tapi sangat disayangkan sekali pertemuan kami teramat singkat. Sampai belum sempat berkenalan dan meminta nomer telephone dari para peserta.



Kini berada dalam langkah yang berbeda

Terpisah dalamnya relung waktu dan tempat

Yang tak dikenal…..

Aku merindu akan kebersamaan

Melantun tembang, mengulum senyum

Ramai dalam kesatuan

Sendiri karena terpisah


0 komentar:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us