:::: MENU ::::
  • Filosofi Tea

  • Diri Baru di Tahun yang baru (Sebuah refleksi akhir tahun)

  • Harga Diri, depresi hingga akhiri hidup dengan bunuh diri

Sabtu, 18 November 2017

Menyimak dunia maya, saat ini pastilah kita sudah tahu kehebohan berita tentang Setya Novanto, kecelakaan dan kondisinya yang dirawat di rumah sakit membawa banyak cibiran negatif dari pengguna media sosial.


Bagaimana sih pandangan psikologi tentang pura pura sakit?











Perilaku berpura-pura sakit atau dengan sengaja mengkondisikan diri dalam sakit jika dilakukan secara berulang dan merupakan pola yang menetap merupakan salah satu gangguan mental.

Gangguan mental yang seperti ini berdasarkan tujuannya dibedakan menjadi beberapa kategori, seperti Malingering dan Munchausen's Syndrome. Keduanya memiliki gejala yang serupa meski tujuannya berbeda.
.
"Sama-sama gangguan mental di individu atau subjek yang berpura-pura sakit atau mengkondisikan dalam keadaan sakit dengan tujuan tertentu. Malingering yaitu lari dari tanggung jawab atau untuk mendapatkan keuntungan eksternal. Munchausen's Syndrome untuk seeking attention atau cari perhatian, biasa terjadi di remaja sekarang," jelas psikolog, Mellissa Grace, M.Psi., Psikolog kepada detikHealth, Jumat (17/11/2017).
.
Ada pula jenis dari Munchausen's Syndrome yang lain, yaitu Munchausen's Syndrome by Proxy. Menurut Mellissa ini adalah gangguan mental di mana individu yang membuat orang lain atau biasanya orang terdekatnya sakit.
.
"Misal ibu yang mengkondisikan anaknya kecelakaan, atau membuat anaknya keracunan. Kenapa bikin anak sakit? Nyari perhatian dengan memainkan peran sebagai penolong," katanya. (Source: detikHealth)

0 komentar:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us