Tidak semua orang tergugah nuraninya. Kebanyakan terlalu sibuk menilai masa lalu hingga menjauhibahkan mengabaikan orang lain hanya karena cerita kelam masa lalu.
Apa kita lupa bahwa kita pernah salah juga? Rasa rasanya kita terlalu naïf jika memafkan diri sendiri bahkan cenderung menutupi aib kita tapi kita mengecam orang lain dan mengumbar aib mereka. Tidakkah kita ingat bahwa setiap tindakan punya alasan? Barangkali ia terpaksa.
Coba saja kita lihat, imajinasi apa yang terlintas di benak kita ketika mendengar kata “anak jalanan” dan “orang dengan gangguan penyalahgunaan zat”? Saya berani jamin, yang terlintas pertama adalah hal buruk tentang mereka. Tak ada yang salah dengan imajinasi, hanya saja ia harus dipangkas lebih rapi agar logika dan nurani kita seimbang.
Mereka bukanlah sampah jalanan yang merusak pemandangan, bukan pula najis yang karena kegiatan negatif mereka, kita memandangnya sebelah mata.
Ketahuilah, mereka adalah pejuang. Pejuang kehidupan yang mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk menyambung nyawa di hari itu, berontak berjuang melawan diri sendiri untuk tidak lagi menggunakan zat terlarang, hebatnya… mereka tiap hari berjuang agar bisa diterima kembali oleh kita.
Coba kita buka mata kita yang satunya, melihat lebih dalam pada kerasnya kehidupan mereka. Ada jiwa yang meranggas karena penolakan kelompok sosial, ada mental yang cidera karena diremehkan bahkan dihujat orang, ada syaraf yang mulai teracuni zat hingga butuh waktu dan penangganan berkelanjutan untuk penyembuhan.
Karena inilah komunitas boko jogja berkolaborasi dengan @yogaketawa_indonesia Dan indonesia ketawa mengadakan sesi yoga ketawa untuk para anak jalanan dengan tema OGPZ berhak untuk sehat, gembira dan bahagia.
Terimakasih untuk segenap panitia @fanilatifah_madeh @luciaardhanaswari , @intankeket , @arifplenex , @stepanustrihartanto yang merancang acara ini mulai dari 0.
Terimakasih juga MC luar biasa dari @topikbhebhe dan @enochr.archer
Post on Instagram
0 komentar:
Posting Komentar