:::: MENU ::::
  • Filosofi Tea

  • Diri Baru di Tahun yang baru (Sebuah refleksi akhir tahun)

  • Harga Diri, depresi hingga akhiri hidup dengan bunuh diri

Jumat, 21 April 2017








Seringkali kita meragu bahkan tak jarang merendahkan diri sendiri ketika melihat diri ini tak bisa, tertinggal dari teman yang lain. Orang orang terdekat, orang tua misalkan, teman teman sepergaulan dan guru guru semakin menciutkan kepercayaan diri saat mereka memberi label kita anak yang tidak mampu.

Tutup mata sejenak, Nak. Kemudian renungkan. Ingatlah masing masing pribadi adalah unik. Setiap pribadi adalah orang hebat, orang spesial dengan segala kurang dan lebihnya masing masing. Jadilah kuat dan percaya diri, Nak. Berhentilah membandingkan dirimu dengan orang lain. Karena setiap orang memiliki prosesnya masing masing.



Luangkan lebih banyak waktu untuk mengenali diri kita sendiri. Dalam hal belajar misalkan, akan lebih mudah menyerap ilmu saat kita tahu kita tipe pelajar yangmana. Apa yang selama ini menjadi kekurangan kita sejatinya adalah kelebihan kita saat kita tahu bagaimana mengarahkan.

Menjalani perubahan tentulah tidak mudah. Butuh dukungan dan arahan dari orang tua, teman teman sepergaulan dan bapak ibu guru tentunya. Maafkan atas kesalahapaham dengan diri kita sendiri dan orang orang terdekat kita. Peluk hangat perdamaian dan dukungan untuk memulai perubahan ini.







Setiap pencapaian butuh kerja keras. Akan selalu ada yang harus dibayar untuk setiap impian yang kita inginkan. Ingat duhai kawan, jangan pernah mengharapkan hasil yang berbeda jika kita terus melakukan hal yang sama.





Ketekunan yang disertai dengan perbaikan itulah yang kita perlukan. Karena hidup bukan hanya soal hasil, tapi mengenai proses yang kita alami.

Menggapai cita cita akan membawa kita ke tempat yang tinggi, kebahagiaan tiada terkira. Tapi hanya karakter dari proses pencapaianlah yang membuat kita tetap rendah diri dan bertahan diatas sana.

Namun jika nanti impian itu terpaksa tergeser karena usaha yang tak cukup keras... Apapun yang terjadi bukan alasan untuk kita menjadi tidak bahagia. Karena kita adalah pemilik dari apa yang kita rasakan.

Dalam perjalanan hidup nanti.. Kesalahan, kekecewaan dan hal hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan bisa saja terjadi. Ini menandakan bahwa hidup memanglah tidak sempurna.

Kita tidak butuh kesempurnaan untuk menjadi bahagia dengan apa yang kita jalani dan miliki hari ini. Bahagia adalah tentang bagaimana kita memutuskan untuk memandang sesuatu.


*doc pribadi saat psikotivasi SDN Sewukan, Magelang dalam rangka persiapan UN 






0 komentar:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us